Project Scheduling ; Mengatasi Konflik Penjadwalan ; Hubungan antar Aktivitas ; Gann Chart ; Anggaran dan tujuan organisasi ; CPM

Project Schedule

Project Schedule atau jadwal proyek dibuat oleh manajer proyek
untuk mengatur manusia didalam proyek dan menunjukkan kepada
organisasi bagaimana pekerjaan (proyek) akan dilaksanakan.
Ini adalah alat untuk memantau (bagi project manager) apakah proyek
dan tim masih terkendali atau tidak.

Project schedule berbentuk kalender yang dihubungkan dengan pekerjaan yang harus dikerjakan dan daftar resource yang dibutuhkan. Sebelum jadwal dibuat, Work breakdown structure (WBS) (metode pengorganisasian proyek menjadi struktur pelaporan hierarakis) harus terlebih dahulu ada, jika tidak maka jadwal tersebut akan terkesan mengada-ada.

WORKBENCH
DOTPROJECT
NETTOFFICE

Hal yang Perlu  diperhatikaKetika Membuat  Project Schedule

  • Alokasi resource pada tiap pekerjaan
  • Identifikasikan setiap ketergantungan
  • Membuat Jadwal

Tiap pekerjaan ditunjukkan dengan kotak, sedangkan ketergantungan antar pekerjaan  ditunjukkan dengan gambar panah. Kotak hitam berbentuk wajik antara D dan E (pada  gambar di atas) disebut milestone atau pekerjaan tanpa durasi. Milestone digunakan  untuk menunjukkan kejadian penting pada jadwal. Sedangkan kotak hitam panjang antara  C dan D  yang juga mengandung potonga wajik menunjukkan summary task atau dua sub  pekerjaan yang memiliki induk yang sama.

Mengatasi Konflik  Penjadwalan

A D A N Y A  P E R B E D A A N  O P I N I ,  T U JU A N  D A N  N I L A I  Y A N G  DIA N U T

S E R I N G N Y A  P E R G A N T I A N  P E R S O N I L  Y A N G  S E B E L U M N Y A  M U N G K I N  T I D A K  S A L I N G  K E N A L ,  S E H I N G G A  O R A N G

H A R U S  B E K E R JA S A M A  D E N G A N  O R A N G – O R A N G  B A R U .

S A L I N G  M E M E N T I N G K A N  B A G I A N N Y A  A G A R  P E K E R JA A N

D I  B A G I A N N Y A  A K A N  B E R H A S I L .  L E B I H  C E P A T  A T A U  B A I K .

Pemecahan  Konflik

1.MENARIK KEMBALI KESEPAKATAN (WITHDRAWING)

2.MENGURANGI TINGKAT KEPENTINGAN KETIDAKSEPAKATAN  (MENGANGGAP TIDAK ADA KONFLIK)

3.MENGGUNAKAN KEKUASAAN (FORCING)

4.KOMPROMI

5.KONFRONTASI

Metode Menyelesaikan Konflik

  • TEKNIK MEMPERJELAS  PERAN
  • MEMPERJELAS  PERAN-  PERAN  UNTUK  TIM
  • MEMPERJELAS  PERAN  SETIAP  ORANG
  • RESOLUSI  KONFLIK  DALAM  KELOMPOK

Hubungan Antar  Aktivitas

Definisi :

A K T I V I T A M E R U P A K A K E G I A T A U N T U M E N G I D E N T I F I K A S D AM E N D E F I N I S I K AA K T I V I T A A T A P E K E R JA A A P S A JA

Y A N A K AD I K E R JA K AP A D P R O Y E K .

T i m  p r o y e k  d a l a m  m e n d e f i n i s i k a n  a k t i v i ta s  i n i  p e r l u   j u g a  m e l i b a tk a n  s ta k e h o l d e r  y a n g  l a i n  u n tu k

m e m a s t i k a n  b a h w a  a k t i v i ta s – a k t i v i ta s  te l a h  te r d e f i n i s i  s e c a r a  l e n g k a p  u n tu k  k e b e r h a s i l a n  p e n y e l e s a i a n

p r o y e k .  D a r i  d e f i n i s i  a k t i v i ta s  i n i  p u l a ,  e s t i m a s i  b i a y a ,  w a k tu  d a n  k e b u tu h a n  s u m b e r d a y a  l a i n  d a p a t  d i s u s u n .

Activity  Relationship  Chart (ARC)  adalah  digram  yang digunakan untuk mendapatkan hubungan dari aktivitas-  aktivitas tertentu, sehingga dapat ditentukan aktivitas yang  harus berdekatan dan aktivitas yang harus berjauhan dalam  suatu perancangan tata letak fasilitas.

Teknik ini dikemukakan oleh Richard Muthe yang mengatakan  bahwa “Hubungan antar aktivitas ditunjukan dengan tingkat  kepentingan hubungan antar aktivitas, “. Hubungan ini  digambarkan dengan lambang warna dan huruf. Lambang  tersebut adalah sebagai berikut:

Untuk mempermudah penjelasan pada materi Activity relationship  chart, berikut terdapat contoh ARC pada suatu pabrik. Lokasi atau  kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada pabrik tersebut adalah:

  • Gudang Bahan Baku 
  • Gudang Produk Jadi 
  • Departemen Pemotongan 
  • Departemen Perakitan  Kantor
  • Kantin
  • Pembangkit Listrik 
  • Penampungan Limbah.

Gantt Chart

Gantt Chart merupakan diagram perencanaan yang digunakan untuk  penjadwalansumber daya dan alokasi waktu (Heizer, Jay dan Render, Barry, 2006).

Gantt Chart : suatu grafik dimana ditampilkan kotak-kotak yang mewakili setiap  tugas dan panjang masing-masing setiap kotak menunjukkan waktu pengerjaan  tugas-tugas tersebut dalam format pewaktuan tertentu seperti jam, hari, tanggal,  minggu, bulan atau tahun.

ANGGARAN  DAN TUJUAN  ORGANISASI

Definisi :

MULYADI (2001:488)

ANGGARAN ADALAH SUATU RENCANA KERJA YANG DINYATAKAN SECARA KUANTITATIF YANG DIUKUR DALAM SATUAN MONETER STANDAR DAN SATUAN  UKURAN YANG LAIN YANG MENVAKUP JANGKA WAKTU SATU TAHUN.

Fungsi ;

Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan  alat untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan,  fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan  perusahaan untuk tujuan yang telah ditetapkan.

Karakteristik  Anggaran

  • Anggaran dinyatakan dalam satuan  keuangan dan satuan selain keuangan.
  • Anggaran umumnya mencakup jangka  waktu tertentu, satu atau beberapa tahun.
  • Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan  manajeman untuk mencapai sasaran yang ditetapkan.
  • Usulan angggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak  yang berwenang lebih tinggi dari  penyusunananggaran.
  • Sekali disusun, anggaran hanya dapat  diubah dalam kondisi tertentu.

AGAR TUJUAN ORGANISASI  DAPAT DICAPAI

  • Identifikasi dan Pembagian  Kegiatan
  • Pengelompokkan  Penanggung Jawab Kegiatan
  • Penentuan Wewenang dan  Tanggung Jawab
  • Menyusun Mekanisme  Pengendalian
  • Struktur Organisasi Proyek

CPM

Definisi :

Menurut Levin dan Kirkpatrick (1972), metode Jalur Kritis  (Critical Path Method ) yakni metode untuk merencanakan  dan mengawasi proyek. CPM merupakansistem yang paling  banyak dipergunakan diantara semua sistem lain yang  memakai prinsip pembentukan jaringan.

Menurut Jesse dan Desirae (2009), Critical Path Method  adalah salah satu metode analisis yang berbasis algoritma  yang digunakan untuk penjadwalan serangkaian proses  kegiatan.

Critical Path Method (CPM) merupakan metode untuk  mentranlasikan ataumenerjemahkan kebutuhan proyek ke  dalam system matematik denganmemperhatikan tahapan  umum yang rutin diaplikasikan antara lain :

perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian/monitoring.

Elemen CPM :

Ada dua pendekatan menurut  Heizer dan Render (2006)  untuk menggambarkan  jaringan proyek yaitu  kegiatan-pada-titik (activity-  on-node atau AON) dan  kegiatan-pada-panah  (activity-on-arrow atau  AOA).

Pada pendekatan AON, titik  menunjukkan kegiatan,  sedangkan pada AOA,

panah menunjukkan kegiatan

 

 

 

Nama              : Viki Yolanda S

NPM               : 0218123012

Kelas             : Reb B1-C K304

Dosen Pengampu    : Iis Rostiawati S.E., M.M.

Mata Kuliah       : Manajemen Project

Project Schedulling ; Estimasi Durasi Proyek ; Hubungan antar aktivitas ; Gann Chart ; PERT ; CPM ; Mengatasi Konflik Penjadwalan

Estimasi durasi produk

Ada beberapa cara menentukan durasi proyek:

  • Asumsikan jika setiap kegiatan selesai dengan normal
  • Evaluasi setiap kegiatan secara terpisah
  • Gunakan waktu yang konsisten
  • Menyimpan perkembangan jadwal

Perhitungan durasi proyek yang sebenarnya

  • Metode produktifitas pekerja per-jam

Cara perhitungan yang biasa dipakai dengan mengalikan produktifitas pekerja dengan volume pekerjaan. Didapatkan total jam kerja. Lalu total jam kerja dibagi oleh jam kerja per hari. Biasanya jam kerja harian berlangsung 8 jam. Didapatkan total hari kerja.

  • Metode produktifitas pekerja per hari.

Cara perhtungannya pun tidak jauh beda. Dengan membagi voume pekerjaan dengan produktifitas harian pekerja, maka didapat total hari kerja

  • Penyesuaian dengan kalkulasi durasi

Kita juga harus mempelajari banyak hal yang sudah berlangsung di proyek. Seperti evaluasi kurva-S, mengevaluasi target subkontraktor atau para pekerja, dan menerapkan hasil evaluasi tersebut untuk mencapai target yang diinginkan.

Hubungan antar aktivitas

  • Activity Relationship Chart(ARC) adalah digram yang digunakan untuk mendapatkan hubungan dari aktivitas-aktivitas tertentu, sehingga dapat ditentukan aktivitas yang harus berdekatan dan aktivitas yang harus berjauhan dalam suatu perancangan tata letak fasilitas.
  • Teknik ini dikemukakan oleh Richard Muthe yang mengatakan bahwa “Hubungan antar aktivitas ditunjukan dengan tingkat kepentingan hubungan antar aktivitas “. Hubungan ini digambarkan dengan lambang warna dan huruf. Lambang tersebut adalah sebagai berikut:
No Tingkat Kepentingan Kode Warna
1 Mutlak Penting A Merah
2 Penting Tertentu E Kuning
3 Penting I Hijau
4 Biasa O Biru
5 Tidak Penting U Putih
6 Tidak Diinginkan X Coklat

 

Untuk mempermudah penjelasan pada materi Activitrelationship chart, berikut terdapat contoh ARC pada suatu pabrik. Lokasi atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada pabrik tersebut adalah:

  • Gudang Bahan Baku,
  • Gudang Produk Jadi,
  • Departemen Pemotongan,
  • Departemen Perakitan,
  • Kantor,
  • Kantin,
  • Pembangkit Listrik
  • Penampungan Limbah.

Kode Alasan
1 Urutan aliran bahan
2 Membutuhkan area yang sama
3 Intensitas hubungan dokumen
4 Debu dan bising
5 Bau dan kotor

 

Gann chart

Gantt Chart adalah sejenis grafik batang (Bar Chart) yang digunakan untuk menunjukan tugas-tugas pada proyek serta jadwal dan waktu pelaksanaannya, seperti waktu dimulainya tugas tersebut dan juga batas waktu yang digunakan untuk menyelesaikan tugas yang bersangkutan.

Keuntungan Menggunakan Gantt Chart

  • Sederhana, mudah dibuat dan dipahami, sehingga sangat bermanfaat sebagai alat komunikasi dalam penyelenggaraan proyek. Gantt Chart sangat mudah dipahami, balok horizontal (horizontal bar) dibuatpada tiap kegiatan proyek sepanjang garis waktu.
  • Gantt chart digunakan untuk penjadwalan sederhana atau proyek-proyek yang
    kegiatannya tidak terlalu berkaitan atau proyek kecil.
  • Gantt Chart juga dapat digunakanuntuk penjadwalan operasi yang berulang.
  • Dapat menggambarkan jadwal suatu kegiatan dan kenyataan kemajuan sesungguhnya pada saat pelaporan.
  • Bila digabungkan dengan metoda lain dapat dipakai pada saat pelaporan.

Kelemahan Gantt Chart

  • Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara satu kegiatan dan kegiatan yang lain, sehingga sulit untuk mengetahui dampak yang diakibatkan oleh keterlambatan satu kegiatan terhadap jadwal keseluruhan proyek.
  • Sulit mengadakan penyesuaian atau perbaikan/pembaharuan bila diperlukan, karena pada umumnya ini berarti membuat bagan balok baru.
  • Gantt chart tidak bisa secara eksplisit menunjukkan keterkaitan antara
    aktivitas dan bagaimana satu aktivitas berakibat pada aktivitas lain bila waktunya terlambat atau dipercepat, sehingga perlu dilakukan modifikasi terhadap Gantt chart.

Cara Membuat Gantt chart

  • Mengidentifikasikan Tugas
  • Menggambarkan Sumbu Horizontal
  • Menuliskan Tugas ataupun Bagian Pekerjaan
  • Melakukan Pemeriksaan kembali

Fungsi Gantt Chart

  • Menentukan durasi pekerjaan terhadap perkembangan waktu
  • Perencanaan dan penjadwalan proyek pekerjaan
  • Pemantauan kemajuan proyek pekerjaan

PERT

dikembangkan pada tahun 1950-an untuk membantu manajer menentukan jadwal, mengawasi dan mengendalikan proyek.

PERT adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang ada didalam suatu proyek (Setianingrum, 2011).

Bagan Jaringan Pada PERT

  • Panah (arrow) yang diggunakan untuk mewakili suatu kegiatan
  • Simpul atau (kode) digunakan untuk mewakili suatu kejadian

Contoh:

Keterangan:

  • Kegiatan A dan B merupakan kegiatan Pendahuluan
  • Kegiatan C dikerjakan setelah kegiatan A
  • Kegiatan D dikerjakan setelah kegiatan B
  • Kegiatan E dikerjakan setelah kegiatan C dan D

Critical path mode (CPM)

Critical Path Method (CPM) adalah teknik menganalisis jaringan kegiatan/aktivitas-aktivitas ketika menjalankan proyek dalam rangka memprediksi durasi total. Critical path sebuah proyek adalah deretan aktivitas yang menentukan waktu tercepat yang mungkin agar proyek dapat diselesaikan. Critical path adalah jalur terpanjang dalam network diagram dan mempunyai kesalahan paling sedikit.

Asumsi Dasar dalam menghitung critical path method

  • Proyek hanya memiliki satu initial event (start) dan satu terminal event (finish).
  • Saat tercepat terjadinya initial event adalah hari ke-nol.
  • Saat paling lambat terjadinya terminal event adalah LS = ES

Teknik Menghitung critical path method

Dimulai dari Start (initial event) menuju Finish (terminal event) untuk menghitung waktu penyelesaian tercepat suatu kegiatan (EF), waktu tercepat terjadinya kegiatan (ES) dan saat paling cepat dimulainya suatu peristiwa (E).

  • Hitungan Maju (Forward Pass)

Aturan Hitungan Maju (Forward Pass)

  • Kecuali kegiatan awal, maka suatu kegiatan baru dapat dimulai bila kegiatan yang mendahuluinya (predecessor) telah selesai.
  • Waktu selesai paling awal suatu kegiatan sama dengan waktu mulai paling awal, ditambah dengan kurun waktu kegiatan yang mendahuluinya.
    EF(i-j) = ES(i-j) + t (i-j)
  • Bila suatu kegiatan memiliki dua atau lebih kegiatan-kegiatan terdahulu yang menggabung, maka waktu mulai paling awal (ES) kegiatan tersebut adalah sama dengan waktu selesai paling awal (EF) yang terbesar dari kegiatan terdahulu.

Hitungan Mundur (Backward Pass)

Dimulai dari Finish menuju Start untuk mengidentifikasi saat paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LF), waktu paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LS) dan saat paling lambat suatu peristiwa terjadi (L).

  • Aturan Hitungan Mundur (Backward Pass)
  • Waktu mulai paling akhir suatu kegiatan sama dengan waktu selesai paling akhir dikurangi kurun waktu berlangsungnya kegiatan yang bersangkutan.
    LS(i-j) = LF(i-j) t
  • Apabila suatu kegiatan terpecah menjadi 2 kegiatan atau lebih, maka waktu paling akhir (LF) kegiatan tersebut sama dengan waktu mulai paling akhir (LS) kegiatan berikutnya yang terkecil.

Apabila kedua perhitungan tersebut telah selesai maka dapat diperoleh nilai Slack atau Float yang merupakan sejumlah kelonggaran waktu dan elastisitas dalam sebuah jaringan kerja.

 

Mengatasi konflik penjadwalan

Penjadwalan dalam pengertian proyek konstruksi merupakan perangkat untuk menentukan aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek dalam urutan serta kerangka waktu tertentu, dalam mana setiap aktivitas harus dilaksanakan agar proyek selesai tepat waktu dengan biaya yang ekonomis (Callahan, 1992).

Fungsi Penjadwalan Waktu Proyek

  • Menentukan durasi total yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek.
  • Menentukan waktu pelaksanaan setiap kegiatan.
  • Menentukan kegiatan yang tidak boleh terlambat atau tertunda pelaksanaannya (kegiatan kritis) dan jalur kritis.
  • Menentukan kemajuan pelaksanaan proyek.

Contoh Konflik Pada Konstruksi Gedung dan Cara Mengatasinya

Suatu hasil penelitian yang dilakukan oleh Aderiani, Sutjipto, dan Joko dengan judul penelitian ”Identifikasi konflik yang terjadi pada pelaksanaan proyek gedung” telah menghasilkan beberapa jenis konflik yang berpotensi terjadi pada pelaksanaan proyek konstruksi gedung.

Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat empat jenis konflik yang berpotensi terjadi pada pelaksanaan proyek konstruksi gedung, yaitu:

  • konflik akibat faktor organisasi,
  • konflik akibat faktor teknis,
  • konflik akibat faktor sumber daya, dan
  • konflik akibat faktor jadwal.

Di antara keempat jenis konflik di atas, frekuensi terjadinya konflik akibat faktor sumber daya dan faktor jadwal adalah lebih tinggi dibandingkan dengan konflik-konflik lainnya. Terdapat beberapa cara atau resolusi dalam mengatasi konflik :

  • Withdrawing  / Avoiding
  • Smoothing / Accomodating
  • Compromizing
  • Forcing
  • Collaborating
  • Confronting / Problem solving

 

Nama              : Viki Yolanda S

NPM               : 0218123012

Kelas             : Reb B1-C K304

Dosen Pengampu    : Iis Rostiawati S.E., M.M.

Mata Kuliah       : Manajemen Project

Human Resources Project Management ; LRC (Linear Responsibility Chart) &Produktivitas Tenaga Kerja

Human Resource Project Management 

Definisi : 

Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya

Tujuan :

Menurut Sedarmayanti, penulis buku Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja (2009):

  1. Tujuan Sosial

bertanggung jawab secara sosial terhadap tantangan dan keperluan yang terjadi di masyarakat khususnya diruang lingkup organisasi dan mengurangi efek dampak negative atau merugikan yang akan muncul.

  1. Tujuan Organisasional

sasaran-sasaran formal yang disusun guna membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya.

  1. Tujuan Fungsional

Yaitu mempertahankan konstribusi dari sumber daya manusia ditiap departemen perusahaan yang dibutuhkan. Sumber daya tersebut dipelihara agar memberikan konstribusi yang optimal.

  1. Tujuan Individu Atau Tujuan Pribadi

Dalam organisasi juga harus diperhatikan oleh setiap manajer, terutama manajemen sumber daya manusia, dan harus diarahkan dengan tujuan organisasi secara keseluruhan (overall, organizational objectives).

Tahapan MSDM ;

  •    Perencanaan Sumber Daya Manusia
    Akuisisi Tim Proyek
    Mengembangkan Tim Proyek
    Mengelola Tim Proyek

Kunci dalam pengelolaan MSDM :

A. Motivasi

suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu

Teori Satisfier atau motivators menurut Herzberg:

1.Pencapaian dan penghargaan

2.Tanggung jawab

3.Promosi

4.Pertumbuhan/ Kemajuan Tingkat Hidup

B. Pengaruh dan kekuasaan (power)

kemampuan potensial mempengaruhi perilaku untuk mendapatkan orang  melakukan hal yang dituju.

9 DASAR PENGARUH (HJ THAMLAIN & DL WILEMON)

1.Kewenangan(otoritas)

2.Penugasan

3.Anggaran

4.Promosi

5.Dana

6.Penalti

7.Tantangan kerja

8.Keahlian

9.Keakraban

C. Keefektifan

Meningkatkan efektivitas setiap sumber daya manusia didalam project.

COVEY’S 8 HABITS :PENINGKATAN EFEKTIVITAS

1.Be proactive

2.Put first things

3.Begin with the end in mind

4.Think win and win!

5.Seek first to understand, then to be understood

6.Synergize

7.Sharpen the saw

8.Find your voice, and inspire others to find theirs

 

LRC (Linear Responsibility Charts)

Definisi :

Linear Responsibility charts adalah suatu alat atau teknik untuk mengidentifikasi area fungsional, kegiatan utama, dan titik keputusan dimana ambiguitas atau konflik terjadi.

Sebuah Linear Responsibility Charts (LRC) atau dikenal sebagai Responsibility Assignment Matriks (RAM) adalah jenis khusus dari matriks yang digunakan dalam manajemen proyek, matriks ini juga menjelaskan apa dan siapa pekerjaan proyek.

Manfaat LRC :

  1. Membantu untuk mempermudah mengetahui peran dan tanggung jawab.
  2. Membantu untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan system kerja.
  3. Mengklarifikasi individu atau departemen dalam peran dan tanggung jawab.
  4. Mengidentifikasi akuntabilitas.
  5. Menghilangkan kesalahpahaman dan mendorong kerjasama tim.
  6. Mengurangi duplikasi usaha.
  7. Membantu untuk memudahkan komunikasi team.

Tujuan :

  1. Mengidentifikasi individu serta tim dalam peran dan   hubungan timbal balik.
  2. Memahami serta menjelaskan peran masing-masing   sesuai dengan tujuan dan harapan.
  3. Meningkatkan akuntabilitas, delegasi, komunikasi dan kerjasama.

3 Elemen Kunci Responsibility Charts

  • Keputusan atau tuga
  • Stakeholder
  • Tingkat partisipasi masing-masing stakeholder dalam setiap        keputusan tugas

How to Make the Charts

Pedoman Responsibility charts

  • Ingat filosofi budaya baru ketika mendefinisikan peran dan tanggung jawab.
  • Tempat akuntabilitas (A) dan tanggung jawab (R) pada tingkat yang paling dekat dengan tindakan atau pengetahuan
  • Hanya ada satu pertanggungjawaban per kegiatan.
  • Otoritas harus menemani akuntabilitas
  • Meminimalkan jumlah konsultan (C) dan menginformasikan (I)
  • Semua peran dan tanggung jawab harus didokumentasikan dan dikomunikasikan.

Produktivitas Tenaga Kerja

Definisi :

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Peningkatan produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian, 2002, p.2)

Mengukur Produktivitas :

Terdapat dua jenis ukuran jam kerja manusia

1.jam-jam kerja yang harus dibayar

2.jam-jam kerja yang dipergunakan untuk bekerja.

Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja

Menurut Simanjuntak (dalam Sutrisno, 2009), ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi produktivitas kerja karyawan, yaitu:

  • Pelatihan Kerja
  • Mental dan kemampuan fisik karyawan
  • Hubungan antara atasan dan bawahan
Daftar Pustaka :

A.F. Stoner. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Herzberg, Frederick. 2011. Herzberg?s Motivation-Hygiene Theory and Job Satisfaction in
Sedarmayanti.2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV
Mandar Maju.
Siagian, Sondang P. 2009. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta : Rineka Cipta
Sutrisno, Edi. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Rivai, Veithzal. 2009.
Repository Dinus id, chapter 9 ( MSDM Projet)

Nama              : Viki Yolanda S

NPM               : 0218123012

Kelas             : Reb B1-C K304

Dosen Pengampu    : Iis Rostiawati S.E., M.M.

Mata Kuliah       : Manajemen Project

DECISON TREE

POHON KEPUTUSAN

ANALISA KEUNTUNGAN DARI ALTERNATIF KEPUTUSAN USAHA


  1. Produk Syal Wanita

Asumsi :

Modal  = Rp 500.000

Kain     = 8 meter/3 pcs = 24 pcs

Dijual   = Rp 30.000*24 pcs = Rp 720.000

 

Biaya produksi syal :

  • Biaya Kain             = Rp 35.000 * 8 m = Rp 280.000
  • Biaya Jahitan + Label = Rp 5.000 * 24 pcs = Rp 120.000
  • Biaya Packaging = Rp 100.000

Probabilitas : Rp 720.000 – Rp 500.000  x 100 = 30,55 %

Rp 720.000

Asumsi Keuntungan Rp 220.000

  1. Produk Kemeja Wanita

Asumsi :

Modal  = Rp 500.000

Kain     = 9 meter/ 1,5 m = 6 pcs

Dijual   = Rp 200.000*6 pcs = Rp 1.200.000

 

Biaya produksi Kemeja :

  • Biaya Kain             = Rp 40.000 * 9 m = Rp 360.000
  • Biaya Jahitan + Label = Rp 8.000 * 6 pcs = Rp 48.000
  • Biaya Packaging = Rp 92.000

Probabilitas : Rp 1.200.000 – Rp 500.000  x 100 = 58,33 %

Rp 1.200.000

Asumsi Keuntungan Rp 700.000

TUGAS MANAJEMEN PROJECT

Figure 1decision Tree

EMV Syal = ? (probability x nilai payoff yg diharapkan) = (30,55 %x 720.000 ) + (69,45 %x0) = 220.000

EMV Kemeja = ? (probability x nilai payoff yg diharapkan) = (58,33 %x 1.200.000 ) + (41,67 %x0) = 700.000

Kesimpulan : Pilih Produk Kemeja Wanita

 

 

NAMA              : VIKI YOLANDA S

KELAS             : C-K304

NPM               : 0218123012

MATA KULIAH       : MANAJEMEN PROJECT

DOSEN PENGAMPU    : IIS ROSTIAWATI, S.E, M.M.

Rangkuman – Project Screening Selection, Komponen Proses Evaluasi, Checklist and Scoring Models & Pohon Keputusan

Project Selection adalah suatu proses untuk memilih proyek, yang mana prioritas setiap gagasan proyek akan dinilai dari berbagai perspektif

Project Selection berguna untuk mengetahui resiko-resiko yang ada dalam proyek, seperti:         a. Technical Risk

  1. Financial Risk
  2. Safety Risk
  3. Quality Risk
  4. Legal Exposure

Ataupun untuk mengetahui keuntungan yang didapat, seperti:

  1. Diharapkan adanya ROI
  2. Payback Period
  3. Potential Market Share
  4. Long-term market dominance

KOMPONEN PROSES EVALUASI

Evaluasi Proyek atau studi kelayakan bisnis merupakan pengkajian suatu usulan proyek (atau bisnis) untuk menentukan apakah dapat dilaksanakan (go project) atau tidak (no go project) dengan berdasarkan berbagai aspek kajian.

Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah suatu proyek dapat dilaksanakan dengan berhasil, sehingga dapat menghindari kesalahan investasi modal untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.

Tahapan-Tahapan Evaluasi

  • Tahap Penemuan Ide
  • Tahapan Penelitian
  • Tahap Evaluasi Kelayakan
  • Tahap Pengurutan Usulan yang Layak
  • Tahap Rencana Pelaksanaan
  • Tahapan Pelaksanaan

CHECKLIST AND SCORING MODELS

Checklist Model adalah model pemilihan proyek berdasarkan daftar kriteria yang berhubugan dengan pilihan proyek.

Beberapa hal (daftar kriteria) yang diperhatikan untuk pengembangan produk baru :

– Biaya pembagunan

– Potensi Return on Investment (ROI)

– Resiko-resiko dari usaha baru

– Stabilitas proses pembangunan

– Pemerintah atau pemangku kepentingan dari

proyek yang akan dikerjakan

– potensi durabilitas proyek dan masa depan pasar

SCORING MODEL

  • Scoring Model adalah model pemilihan proyek yang memberikan peringkat pada setiap kriteria pembangunan proyek sesuai dengan kepentingannya.

POHON KEPUTUSAN

  • Pohon Keputusan adalah model prediksi menggunakan struktur pohon atau struktur berhirarki.
  • Tujuan Decision Tree
  1. Memahami kasus dan seluruh aspek yang terkait
  2. Menggambarkan kerangka berfikir yang sistematis
  3. Menggambarkan struktur pengambilan keputusan yang dilakukan decision maker sepanjang tahapan/urutan waktu termasuk seluruh kemungkinan keputusan dan outcome

Asumsi Dasar Decision Tree

  1. Decision maker hanya mengambil satu keputusan
  2. Setiap keputusan hanya mempunyai outcomes tertentu
  3. Semua proses menunjukkan tahapan waktu (time sequence)

Expected Monetary Value :

Dasar Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan didasarkan pada nilai ekonomi yang diharapkan (tertinggi)

Formula EMV :

EMV = ? (Probability x nilai payoff yang diharapkan)

 

Mata kuliah : Manajemen Project

Dosen : Iis Rostiawati S.E., M.M.

Rangkuman – Manajemen Proyek

  • Proyek adalah usaha sementara yang dilakukan untuk menghasilkan produk, layanan, atau hasil yang unik.
  • Manajemen proyek adalah penerapan pengetahuan, keahlian, alat bantu dan tehnik pada aktivitas proyek untuk memenuhi kebutuhan proyek.
  • Atribut Proyek :
    • Proyek:
      • memiliki tujuan unik,
      • bersifat sementara,
      • dikembangkan menggunakan elaborasi progresif,
      • memerlukan sumberdaya, seringkali dari berbagai area,
      • harus memiliki pelanggan atau sponsor utama.
        • Spronsor proyek biasanya menyediakan arahan dan dana untuk proyek.
      • bersifat tak tentu.
  • Tiga batasan :
    • – Lingkup
    • – Waktu
    • – Biaya
  • Secara garis besar siklus hidup proyek dibagi menjadi 4 tahapan, yaitu:
    • 1.     Tahap Konsepsi
      2.    Tahap Perencanaan
      3.    Tahap Eksekusi
      4.    Tahap Operasi
  • Kriteria Sukses Proyek
    1. Menentukan definisi tujuan (goal definition) yang jelas
    2. Hasil dari proyek tersebut dapat diterima oleh pelanggan
    3. Komitmen yang kuat pada suatu proyek
    4. Cakupan (Scope) proyek yang digarap sewajarnya
    5. Biaya yang dikeluarkan ketika proyek terselesaikan tidak jauh dari rencana awal
    6. Kualitas yang baik
    7. Ketrampilan sumber daya manusia
    8. Komunikasi yang baik
    9. Resiko yang ditimbulkandari sebuah proyek kecil
    10. Yang terakhir hasil dari sebuah proyek diharapkan tidak menimbulkan suatu permasalahan baru

 

Mata kuliah : Manajemen Project

Dosen : Iis Rostiawati S.E., M.M.

Halo UTama !

Selamat datang di Blog Situs VIKI YOLANDA SIMANJUNTAK. Ini adalah posting pertama Anda. Edit atau hapus, lalu mulai ngeblog!